RINAI HUJAN

Awal tahun 2014. Diisi dengan kelinglungan karena makin banyak wajah-wajah baru pengisi kehidupan. Entah siapa yang salah dan siapa yang benar, yang  baru  banyak menghiasi layar tatapan mata saya, sedangkan yang lama raib entah kemana. Hidup itu harus seimbang, sesuai neraca gitu kali ye (yekali dah). Kamis pagi diisi dengan ngantuk yang luar biasa dahsyat ditambah jadwal datang bulan yang makin bikin malas beranjak dari kasur. Lalu, kampus pun akhirnya dijamah juga. Terima kasih kepada bung Mahe karena jika tidak ada dia, maka bisa dipastikan saya bakalan jadi musafir dikampus buat menyusuri kampus FEB-Bank BNI-Kopma dengan seorang diri sahaja. Kemudian daku pun bingung ingin menulis apa. ZZZZZZZZZ

bentar-bentar minum dulu ya.

GLEK GLEK GLEK GLEK.

*beberapa menit kemudian*

dikarenakan ada jeda dalam menulis draft blog ini dan menghasilkan mood yang lain. Maka dengan terpaksa saya pending dulu tulisan yang saya kira bakalan saya tulis beberapa menit yang lalu. I'm shocked dan merasa seperti habis dikelabui, didustai, dan dinodai kepercayaanya *apasih*. Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya minta sama emak baba lu aja yah. Saya mau umbah-umbah cucian kotor dulu. BABAY

 seperti gambar yang sudah sudah

saya selalu terobsesi dengan langit

apalagi dengan bulan di kala malam

maka daripada itu, saya suka sekali melihat gambar bulan

sayang belom kesampean buat menyentuh tanah disana

niatan mau jadi astronot dari AXE pun tak pernah dijalankan

BAHAHAHAHAHAHAHHA

"lunglai kita saling menggenggam

risau hilang meski mencekam

caruh jiwa terus berlayar

meski kelam selalu berputar"

-Danur-