Friday, November 29, 2013

SOLO SAHABAT BAGI PESEPEDA

Assalamualaikum. SALAM GOWES !

Bagi kalian yang berstatus sama seperti saya yaitu mahasiswa/mahasiswi rantau yang diharuskan untuk berdikari/independen, ditambah dengan ketiadaan moda transportasi seperti motor atau mobil pribadi. Maka, saya sarankan kalian semua untuk bersepeda di kota yang ramah dengan pesepeda ini. Solo, merupakan kota yang menurut saya cukup aman bagi pesepeda baik jarak jauh maupun jarak dekat. Meskipun jalan-jalan di kota Solo yang merupakan jalur utama Yogya-Solo-Surabaya sangat medeni karena seringkali bis, truk dan kendaraan besar lainnya menghantui para pengendara sepeda. 

Saya sebagai pengendara sepeda musiman, atau lebih tepatnya gowes kalau lagi ga ada kerjaan dan suntuk ingin mencari angin segar, sangat menikmati keadaan menggowes di Solo Raya ini. Ada banyak jalur lambat atau citywalk yang bisa digunakan sebagai jalur alternatif para pesepeda. Kampus saya sendiri UNS, sudah membangun pedestrian disepanjang jalan utama kampus. Pembuatan jalur khusus atau trotoar ini memungkinkan bagi pejalan kaki atau pesepeda agar lebih aman jalan di kampus UNS. Meskipun baru beberapa bulan proyek pedestrian kampus ini jadi, namun antusias masyarakat khususnya mahasiswa UNS sendiri sangat terbantu dengan adanya trotoar bagi pejalan kaki ini.

Trotoar di Solo yang merupakan jalur khusus bagi pejalan kaki menurut saya sudah cukup tertib meskipun ada beberapa trotoar di beberapa jalan masih digunakan oleh para Pedagang kaki lima untuk mendirikan tenda. Mungkin hal ini tidak bisa dihilangkan karena mau tidak mau pemerintah kota harus bekerja sama dengan para pedagang agar kenyamanan pengguna jalan semakin baik. Kembali lagi ke duni pergowesan, jika kalian ingin gowes aman dan ingin gowes dengan track yang aduhai bagaikan naik turun gunung, maka saya sarankan kalian gowes di area kampus UNS dan disekitar jalan kampus ISI. Kenapa begitu ? karena kontur jalanan di UNS dan ISI itu naik turun bagaikan perbukitan. Tidak jarang saya menuntun sepeda saya jika saya melewati tanjakan di kampus UNS. Karena kontur yang tidak stabil itulah membuat saya mikir-mikir dulu kalau mau kuliah dengan sepeda karena sepeda saya tidak cocok untuk dibawa downhill :P kecuali kalau saya punya sepeda gunung, maka tidak masalah jika saya kuliah dengan gowes karena dengan menggunakan sepeda gunung membuat saya tidak  ngos-ngosan buat nanjak di area tanjakan sekitar kampus UNS.

Beberapa foto bersama kawan-kawan saat gowes di Jalan  Slamet Riyadi, Manahan, dan sekitar kampus UNS :D



 foto: dokumentasi pribadi


Berikutnya, bagi kalian yang ngaku pesepeda dan tinggal di area kota Solo. Bisa banget bergabung dengan event bulanan yang dilaksanakan setiap hari jumat di akhir bulan. Ya apalagi kalau bukan acara Solo Last Friday Ride. Acara ini berbasis kebersamaan dan solidaritas antar pengguna sepeda di area Solo Raya. Acara ini merupakan kopdar antara semua pengguna sepeda di Solo dan dilanjut dengan konvoi sepeda bareng mengikuti rute-rute yang telah ditetapkan sebelumnya. Saya sebagai pengendara sepeda temporer, baru sekali mengikuti event rutin bulanan ini. Kemarin Jumat (29/11) merupakan hari pertama saya mengikuti acara SLFR yang ke 31 ini. Eksistensi acara SLFR ini cukup patut diacungi jempol karena sudah diselenggarakan selama dua tahun lebih. Antusiasme para pengendara sepeda di kota Solo cukup banyak dan hal ini menandakan bahwa pesepeda di kota Solo masih ada.

Dengan mengusung tema semangat kepahlawanan, SLFR jumat kemarin berjalan dengan tertib dimulai dari start awal di Patung Air Mancur Manahan untuk kemudian jalan mengikuti rute yang lebih panjang seperti biasanya. Saya yang tidak mengikuti rombongan dari awal start di Manahan, hanya bisa mengikuti rombongan dari Stadion Sriwedari karena saya ketinggalan rombongan dan gak sempat ke Manahan. Start dari Manahan jam 20.00 WIB dan diakhiri di Ngarsopuro sekitar jam 22.00. Jalanan disekitar Slamet Riyadi pun berubah menjadi lautan pesepeda karena menurut sumber dari penyelenggara, acara SLFR #31 kali ini merupakan acara dengan rute terpanjang dan dengan peserta terbanyak yaitu sekitar 2800 pesepeda. WOOOOWWW sungguh jumlah yang fantastis sekali dan memang saya tidak bisa berkata-kata, alias speechless saat melihat lautan orang yang nampaknya tidak habis-habis menggowes dibelakang saya. Untungnya saya bisa gowes di urutan paling depan, jadi tidak begitu sesak dengan pengendara sepeda yang membludak di rombongan belakang.

Kemeriahan Solo Last Friday Ride #31 

 foto: dokumentasi @SoloLFR


 foto: dokumentasi pribadi


Berbagai macam komunitas nampaknya hadir ikut meramaikan acara bulanan ini. Mulai dari pesepeda BMX, sepeda onthel, sepeda fixie, sepeda lipat, ataupun sepeda kumbang tumplek blek jadi satu semuanya. Kiranya pemerintah kota Solo lebih perhatian, acara ini bisa menjadi event besar dan diharapkan dapat masuk kedalam salah satu agenda bulanan kota Solo. Saya sebagai pengendara sepeda di kota Solo, merasakan bahwa manfaat gowes di kota ini  banyak sekali. Bisa kenal dengan komunitas-komunitas baru, menjalin koneksi baru dan bisa merasakan euphoria sebulan sekali yang gak bisa dilupakan. Kapan lagi bisa liat Jalan Slamet Riyadi dipenuhi dengan lautan pesepeda? Ya cuma di Solo Last Friday Ride lah jawabannya :)

Sekian ulasan singkat mengenai pengalaman saya sebagai pesepeda. Semoga pengendara kendaraan lain bisa sadar dan siapa tahu mengganti moda transportasi alternatif dengan bersepeda. MARI GOWES :D

                    

Saturday, November 23, 2013

MENDADAK JAGONG

Assalamualaikum :D
Hehehhe, sekarang hari minggu dan kesiangan lagi dong bangunnya *uyeee* gara-gara semalem kecapekan mungkin. Emang abis ngapain? BANYAK. Bakalan saya ceritakan panjang lebar apa yang saya alami di malam minggu atau sabtu malam yang biasanya kelabu bagi para jomblowan dan jomblowati. Tapi klo saya sih biasa aja ahahahahah. Yuk mari kita mulai kisah yang WASSHOI (2) ini.

Ceritanya saya punya temen namanya Novita, dia udah sarjana dan udah kerja di salah satu KAP di Jakarta. Nah si Novita ini udah melangsungkan pernikahan dengan pasangannya yaitu mas Eja yang juga anak akuntansi FE UNS. Terus ???? Nah berhubung resepsinya belum dilaksanain, jadi mereka melangsungkan resepsi nikah di Solo dan Jakarta. Kenapa venue resepsinya ada dua? Lah masa saya beberin disini semua, berasa infotainment aje. Karena domisili pasangan Novita di Jakarta. Jadi Novita diboyong suaminya ke JKT, sedangkan kota asal Novita adalah Solo. Jadi biar keluarga mereka sama-sama bisa dateng, mungkin acara resepsi diadain di dua kota biar adil gitu sama-sama kebagian resepsi. Aduh sotoy bener ini gua ngomong, moga ga ada pihak-pihak yang tersinggung yah.

Lalu, Novita beberapa pekan yang lalu  mengundang saya untuk datang ke pesta nikahannya yang diadakan pada tanggal 23 November 2013 di Wisma Batari, Solo. Berhari-hari saya galauin ujian yang gatau kapan dilaksanakannya. Dan akhirnya hari resepsi mereka pun tiba. Berhubung saya ga tau kudu dateng sama siapa dan emang ga ada yang bisa diandelin buat nganterin saya ke tempat nikahannya, maka saya memutuskan untuk GOWES aka sepedahan ke tempat nikahannya Novita. Kalo dipikir-pikir sih edan juga, padahal sebelum memutuskan untuk berangkat dengan moda transportasi sepeda ini, saya udah dandan dengan baju yang ala-ala princess gitu *cuihhh* dan berharap ada siapa kek gitu yang mau nganter saya atau nemenin saya ke jagongan Novita. FYI: Jagongan is Kondangan dalam bahasa Jawa. Namun setelah perdebatan dan permohonan dengan beberapa kawan yang saya hubungi, mereka semua negatif jawabannya yaitu gak bisa nemenin atau nganterin saya ke venue acara. Yasudah karena emang udah niat dan ada amanah yang harus diselesaikan, maka saya ganti kostum. Yang tadinya dandan unyu-unyu make baju yang bahannya sangat soft, ganti make baju yang seadanya aja dan make kerudung yg seadanya juga. Yang paling fail, saya pake sendal crocs biasa. Maklum yeh mau perjalanan jauh, jadi kudu menyesuaikan dengan kostum biar enak juga gowesnya.

Lalu jam setengah 8 malem lewat saya berangkat ke tempat nikahannya dia di jalan slamet riyadi. Rute yang saya tempuh enak banget sih, cuma lewat pasar gede, gladak, terus melipir di citiwalk slamet riyadi dan akhirnya sampe juga di tempat nikahannya. Sampai di area wisma batari, saya langsung parkir tuh sepeda dan satpamnya melihat dengan tatapan aneh. Langsung buru-buru benerin kerudung dan menghapus keringat yang membasuhi muka saya yang kinclong ini. Nyampe gedung udah rame dan lagi pada makan suguhan yang disajikan. Ketemu beberapa temen seangkatan dan langsung duduk di kursi yang disediakan. FYI: jagongan disini gak prasmanan seperti yang biasanya dilakukan di resepsi-resepsi pernikahan. Melainkan suguhannya dinamakan dengan piring terbang. Kenapa begitu? karena tamu hanya diharuskan duduk di tempat duduk yang disediakan, dan makanan akan dianter oleh pelayan. Saya juga baru tau sistem kondangan di Solo kayak gini. Jadi saya duduk tuh baru nyampe sambil kipas-kipas biar keringet saya hilang. Lalu pelayan langsung menyuguhkan saya dengan piring pertama  berupa appetizer yang berisi kue dua potong, lalu disuguhkan piring kedua berisi timlo solo yang lumayan seger. Gile alhamdulillah banget tau aje gue lagi kelaperan jadi langsung disuguhin makanan, hahhahaha.

Lanjut lagi, si mempelai wanita sama pria mah ada di singgasananya. Sehabis piring pertama dan kedua disuguhkan. Piring ketiga yang berupa main coursenya pun diberikan oleh para pelayan. Biasanya sih isinya nasi dan lauk-pauknya, kemarin ya lumayan dikasih nasi sama banyak lauk. Cuman bedanya dengan prasmanan, sistem piring terbang gini bikin kita ga bisa milih-milih makanan karena makanan yang disediakan ya cuma yang disuguhin gini. Bagusnya sistem piring terbang gini, jadi bisa meminimalisasi budget katering. AHAHAHA, IMHO aja sih. Yaudah deh, lanjut piring ke empat dikeluarkan yaitu dessert berupa potongan es buah dan es serut. Lalu acara makan berjamaah pun telah selesai. Lanjut acara salam-salaman dan foto bareng dengan mempelai pria dan wanita.

Bagi yang belom pernah kondangan di Solo, cobain aja paling juga bisa planga plongo doang. Apalagi klo yang udah kebiasaan kondangan dengan cara prasmanan. HEHEHE, saya juga dulu gitu kok. Hanya bisa berkata dalam hati "lha kok nikahannya gini sih?" awkawkkwkkwk. Namanya juga tradisi, jadi ya kudu dilestarikan *apeu*. Btw sesampai di area nikahan, beberapa teman saya bertanya kepada saya, kira kira begini dialognya :

teman1: sama siapa jay kesini?
saya: sendiri kok
teman1: lho gak sama yg lain? naik apa?
saya: nggak, pada ga bisa dateng. Ngepit dong hehehe
teman1: ngepit motoran toh?
saya: sepedahan woy
teman1: edan koe jay

teman2: koe karo sopo?
saya: dewean kok
teman2: numpak opo?
saya: ngepit kok, heheeh
teman2: SERIUS?
saya: serius, tuh sepedaku diparkir diluar

saya: mas, aku sepedahan lho kesini
teman3: yang bener? pantesan dateng-dateng keringetan
saya: hehehehe -_-

Yah kirakira begitulah percakapan syok dari beberapa teman saya yang kaget pas tau saya ke kondangan naik sepeda. Mana yang lain pada dandan, saya mah pake baju seadanya aja karena menyesuaikan dengan kendaraan hahaah. Seketika saya jadi orang paling pendek karena gak pake wedges, padahal yang lain dandan all-out. Gapapa deh, tapi satu yang paling penting ACHIEVEMENT UNLOCKED : KE KONDANGAN SAMBIL SEPEDAHAN. HUAHAHAHAHA. Pulangnya, saya langsung ke kosan untuk siap-siap nongki lagi sama rakyat jelata. WKKWKAKWAKWKWKK. Abis kelar kondangan dan makan gratis, saya capcus buat nongki-nongki ngantuk sama cah-cah WM. Alhamdulillah aja deh buat hari ini. Pelajaran buat hari ini sih cuma satu, jangan pernah mengandalkan orang lain. Lebih baik ditangani sendiri aja klo emang bisa dilakuin sendiri. Yaudah deh, hahahaha. Siapa yang mau ikutan jagong sambil gowes lagi?

WISATA MURAH KOTA SOLO ALA MAHASISWA

Assalamualaikum :D
kembali lagi bersama saya yang masih sendirian di dalam kamar berukuran 3x3 dan terasa sunyi karena penghuni kosan sedang tak ada dirumah. Mungkin saya diberi keleluasaan untuk menguasai kosan ini sendirian biar lebih menghayati peran sebagai mahasiswa yang nyambi jadi ibu rumah tangga mungkin. Oke itu prolog yang gak nyambung yah, gapapa sekalian cerita dikit biar gak basi *apeu*. Kali ini saya mau cerita dong ! HAHAHAHAHAY. Dan semoga cerita saya kali ini bisa jadi referensi atau pun bisa jadi guide buat para pelancong khususnya yang berstatus mahasiswa karena saya mau cerita seputar SOLO. WOW, apalagi yang harus saya beberkan di sini tentang kota yang telah saya tinggali selama kurang lebih empat tahun ini ? ADA BANYAK

Saya sebagai mahasiswa rantau dan harus pintar membagi keuangan negara demi kesejahteraan hidup didunia ini *apasih* sudah banyak makan asam garam menikmati hiburan, event, dan lokasi-lokasi pariwisata di kota Solo. Mungkin sudah banyak tulisan yang memuat tempat-tempat yang bisa dikunjungi di Solo sesuai dengan tema, mulai dari wisata belanja, wisata sejarah, wisata kuliner, dan juga wisata hati (maap yang terakhir ini cuma becanda :P). Nah kali ini saya mau cerita pengalaman saya selama menjadi mahasiswa dan bagaimana cara saya menikmati kota Solo dengan budget yang minim. Kali aja ada yang tertarik mau main ke Solo dan siapa tau referensi saya berguna. Btw, kapan mulainya WOY? oh iya sabar ya *ngeretekin jari-jari dulu*. Mari kita mulai postingan yang aduhai ini dengan ucapan BISMILLAH :D

Ada banyak event-event di kota Solo dan lokasi wisata di kota yang dijuluki sebagai The Spirit of Java. Berikut akan saya paparkan beberapa lokasi/wisata/acara yang bisa menjadi salah satu pilihan bagi kalian yang ingin menikmati kota Solo ala mahasiswa :D

1. Lampion di Pasar Gede setiap Imlek
Lha ini acara apaan coy? sik sik sik. Ini acara emang tergolong baru sih. Saya juga menikmati keindahan lampion yang digantung di sepanjang area pasar gede hingga Balaikota juga baru dua kali. Dan kenapa saya merekomendasikan event ini untuk didatangi ? karena mungkin dikota lain kamu ga bakalan nemuin yang kayak gini. Jadi buat kalian yang mau melihat lampion imlek dipasang disepanjang jalan dengan dekorasi yang super menggetarkan mata karena sungguh cetar membahana, dateng aja ke Solo pada saat bulan-bulan awal Imlek. Kenapa gitu? Ya emang lampionnya dipasang dalam rangka menyambut tahun baru cina gitu loh. Dan lampion ini sangat indah banget klo diliat saat malam hari. Gak sedikit orang Solo atau dari penjuru karesidenan Solo yang mampir dan foto-foto di area Pasar Gede yang disulap jadi Area Lampion gantung. Event lampion gantung ini meskipun gak masuk dalam agenda tahunan kota Solo, namun jadi daya tarik sendiri karena bikin kota Solo jadi punya karakter dan salah satu cara untuk menghormati kaum tionghoa yang emang banyak berdomisili di area Pasar Gede. Buat mahasiswa/mahasiswi yang pengen liat hiburan, ya dateng aja kesini. Gratis, dan bermodalkan kendaraan doang buat sampai ke Pasar Gede, kamu udah bisa meliahat rangkaian lampion dan juga pesta kembang api di beberapa hari awal. SERU BANGET :D





Beberapa momen yang terekam saat lampion dan pesta kembang api berlangsung :D
foto: dokumentasi pribadi 


2. Keraton Kasunanan 
Nah ini sih wajib klo dateng ke Solo, ibaratnya sih belom afdol ke Solo klo belum mengunjungi keraton Kasunanan ini. Idealnya kita kesini pas siang hari, saat jam-jam sepi atau ramai karena emang klo malem udah ditutup. Banyak sekali catatan sejarah yang bisa kita liat saat mengunjungki keraton Kasunanan ini. Btw, Solo punya dua keraton yaitu Keraton Kasunanan dan Keraton Mangkunegaran. Yang biasanya kamu lihat di televisi dengan bangunan berwarna biru telor asin adalah Keraton Kasunanan. Dan emang Keraton Kasunanan yang dipake sebagai objek wisata kota Solo, sedangkan Keraton Mangkunegaran hanya dipakai untuk acara-acara tertentu saja. Tiket masuk untuk satu orang di Keraton Kasunanan ini hanya 10ribu rupiah. Murah aja apa murah banget? Hehehe, dan klo kesini ya mbok jangan ngomong kasar dan bisa jaga sikap. Karena isi di dalem keraton masih sakral dan gak sedikit yang berbau mistis. Jadi jaga sikap dan omongan klo gamau kenapa-napa. Klo pengen nyewa tour guide didalem keraton juga bisa, tapi nambah charge lagi. Klo buat mahasiswa kaya kita sih, gausah nyewa guide juga gapapa. Asal bisa menikmati isi di dalem keraton dengan cara yang baik dan gak kurang ajar. Keraton Kasunan cocok buat jadi objek wisata yang wajib disinggahi kala kita ke Solo apalagi yang letaknya dekat dengan Pasar Klewer dan juga Masjid Agung.



beberapa foto di dalam keraton Kasunanan
foto: dokumentasi pribadi


3. Museum Radya Pustaka
Pernah mengunjungi Museum Nasional atau Museum Gajah di Jakarta? nah Museum Radya Pustaka ini sebelas-dua belas lah sama Museum Nasional. Karena isi museumnya adalah benda-benda bersejarah dari jaman purbakala. Ada banyak patung-patung, prasasti, batu-batu, benda dari jaman kerajaan di Solo, dan banyak lagi benda-benda purba yang bikin kita cuma bisa bilang WOW. Terletak di Jalan Slamet Riyadi, kalo dari Stadion Sriwedari sih tinggal jalan kaki aja. Dan jangan takut gak ada kendaraan buat kesini, karena klo mau jalan kaki pun ada citywalk yang emang dikhususkan buat para pejalan kaki disepanjang jalan Slamet Riyadi ini. Buat mahasiswa sih ya lumayan klo kesini, jadi bisa belajar lebih banyak tentang sejarah. Harga tiket masuknya juga cuma beberapa ribu rupiah doang, kamu udah bisa tau tentang peninggalan sejarah khususnya di kota Solo. Namun sayangnya, museum ini kurang mendapat perhatian dan kadang sepi pengunjung. Mungkin sekali-kali ada kegiatan gitu dimuseum ini yang bisa bikin masyarakat Solo jadi melek sejarah, heheheh mungkin aja bakalan kejadian 


foto di area Museum Radya Pustaka
foto: dokumentasi pribadi


4. Car Free Day 
Buat yang pernah car free day di kota lain, mungkin melihat car free day di kota Solo cuma bisa bergidik aneh. Kok isinya tumpek blek yah semua jadi satu? justru itu yang bikin CFD di sini jadi menarik. CFD yang diadakan tiap hari minggu pagi mulai jam 06.00-09.00 WIB emang jadi ajangnya orang Solo buat eksis. Hehehe, kenapa begitu? karena semua orang Solo kayaknya dateng ke CFD ini deh. Disepanjang jalan Purwosari-Slamet Riyadi-Gladak langsung disulap jadi area bebas kendaraan. Disini kita bisa liat orang-orang pada olahraga lari, sepedaan, juga ajang berkumpulnya para komunitas unik yang ada di Solo. Mulai dari komunitas pecinta hewan seperti anjing, reptil, burung hantu, sugar glide dll, lalu komunitas Fotografi, Papertoy, dan lain-lain. Selain itu juga ada beberapa titik yang dijadikan area senam oleh beberapa instansi tertentu. Kapan lagi coba bisa ikutan senam gratis ramai-ramai. Abis olahraga, enaknya mah jajan dong. Jangan SEDIH. semua kuliner ada disini, mulai dari jajanan pasar, jajanan yang disukai anak-anak, sampai makanan berat seperti nasi liwet, sate ayam, pecel ndeso, soto ayam, bubur ayam, zuppa soup, lontong sayur, dan banyak lagi kuliner yang bisa dicobain di CFD ini. Ingat  selalu klo ke CFD ga cukup sekali, dan buat kalian yg mahasiswa dan bosen dengan hiburan yang itu-itu aja, bisa banget dateng ke CFD karena kadang ada beberapa panggung yang disulap jadi ajang kreativitas para anak muda. Yuk ke CFD yuk :D




foto di area jalan Slamet Riyadi yang penuh dengan masyakarat kota Solo
Car Free Day yuk tiap minggu pagi :D
foto: dokumentasi pribadi 


5. Bis Tingkat Werkudara
WAINI. Di Indonesia kapan lagi bisa naik bis tingkat? bis tingkat yang populer di jaman 90-an ada lagi loh di kota Solo. Kamu bisa naik bis tingkat yang sangat keren ini dengan membayar tiket sebesar 20ribu rupiah saja. Kita bakalan diajak jalan-jalan sama bis tingkat ini mulai dari keberangkatan dari Manahan, Slamet Riyadi, Pasar Gede, sampai area kampus UNS dan diajak muter balik dengan rute balik yang berbeda dan itu semua cuma dengan membayar dua puluh ribu rupiah. Dan siapa sih yang gamau naik bis tingkat ? keren gitu di Indonesia kan udah jarang ada bis tingkat. Saya sebagai mahasiswa sih asyik-asyik aja naik bis tingkat apalagi duduk di bagian atas bis tingkat. Jadi bisa melihat jalanan dari atas dan bisa menikmati angin sepoy-sepoy. Buat kalian yang pengen menyewa bis tingkat ini juga bisa loh, booking dari jauh-jauh hari yah dan silakan rasakan sensasi naik bis tingkat yang bikin orang-orang lain dijalan iri sama kita yang naik bis tingkat, hahahaha :D




 Awas spoiler nih jadi pada ngiler pengen naik bis tingkat, eaaaa hahahaha
foto: dokumentasi pribadi


6. Taman Balekambang
Buat yang sedang memadu kasih dan sedang dilanda asmara *ciyeee* bisa banget lho kesini karena taman balekambang ini sungguh aduhai sekali jika dinikmati berdua dengan pasangan *ciegitu. Isinya ada apa aja sih di dalem sini? ada taman yang luas banget dan dipenuhi dengan pepohonan yang rimbun dan bikin adem. Ada danau yang juga bisa dinikmati sambil main bebek kapal-kapalan, ada museumnya juga dan kalian cuma membayar parkir aja klo mau masuk ke taman balekambang ini. Gimana gak asyik coba? cuma dengan modal parkir dua ribu aja udah bisa menikmati syahdunya kenikmatan di taman ini. Heheheh, namun buat masuk ke area taman museumnya dikenakan charge lagi. Tapi tak apalah, kalian bisa melamun sampe ketiduran di area taman ini karena udaranya yang sepoy-sepoy bikin ngantuk. Kalian juga bisa main sama rusa-rusa dan angsa-angsa yang berkeliaran di sekitar taman. Hehehehe, apalagi buat yang mahasiwa dan pengen nyari hiburan murah bisa banget kesini apalagi klo sambil ngerjain tugas. Udah cucok banget tapi jangan sampe ketiduran aja sih hahahaha. 



beberapa foto di area Taman Balekambang
foto: dokumentasi pribadi

7. Exhibition / Pameran
Buat kalian yang ngerasa mahasiswa dan pengen menikmati mahakarya seni dari para perupa dan penggiat seni, kota Solo adalah salah satu destinasi yang tepat buat kalian yang ingin menikmati karya hebat dari para seniman-seniman di kota ini. Saya aja udah beberapa kali mengunjungi pameran di kota Solo yang hampir setiap bulan ada dan rutin dilaksanakan. Biasanya tempat untuk pameran ini diadakan di area Taman Budaya Surakarta, Balai Soedjatmoko dan Kepatihan Artspace di Kampus ISI. Bagi kalian yang ingin menikmati keindahan visual, maka saya sarankan untuk datang ke eksibisyong-eksibisiyong yang ga pernah padam di kota Solo ini. Selain kita bisa menikmati karya dari para seniman, kita juga seringkali disuguhkan dengan hiburan-hiburan lain seperti ben-benan yang diadakan sama penyelenggara acara. Buat yang pengen eksis dan narsis dimanapun berada, mampir ke eksibisyong adalah salah satu makanan wajib apabila kamu pengen selangkah didepan di kalangan anak muda Solo :p Nikmati karyanya, ambil semangatnya, dan rasakan kemajuannya :D  

 

beberapa foto pameran di Taman Budaya Surakarta dan Balai Soedjatmoko
foto: dokumentasi pribadi

Bagaimana sobat ? (berasa sobat Peterpan aje) gimana masih pusing-pusing gatau kemana klo lagi di Solo? Lha daritadi ngapain aja? HAHAHAHA. Becanda deng, itu tadi beberapa tempat yang bisa saya ceritakan perihal destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi di Solo. Mungkin beberapa diantara kalian ada yang berdecak kagum atau malah makin bingung. Gatau deh, semoga aja tulisan saya membantu hahahhaha. Kalo mau menikmati kota Solo ya silahkan mau kemana aja bisa. Beberapa tulisan diatas hanya sebagian kecil saja, apalagi saya merekomendasikan untuk para mahasiswa khusunya mahasiswa rantau yang bosen dengan hiburan kota Solo yang itu-itu aja dan berharap kalian bisa mencoba dan mengunjungi beberapa alternatif wisata yang bisa kamu  nikmati di kota Solo tercinta ini. Jadi tunggu apalagi ? YUK JALAN-JALAN :D

Kontes Tulisan Tentang Solo