Assalamualaikum.
Bagi
pengunjung blog saya yang mungkin baru bergabung lalu tersesat dan tak tau arah
jalan pulang di blog ini, perkenalkan saya yang punya blog ini. Nama saya
Hapsari Pradipta, mahasiswa yang hampir sarjana dan berdomisili di kota Solo
alias Surakarta. Asli saya dari Bekasi dan kali ini saya mau cerita pengalaman,
kesan, dan memori saya selama empat tahun meninggalkan kota kelahiran untuk
merantau ke kota budaya Solo ini.
Di awal
perjumpaan saya dengan kota Solo, yang terbersit di pikiran saya pertama kali
adalah “buset Solo jauh banget, udah gitu panas banget lagi”. Emang bener sih,
keadaan saya yang tinggal di Bekasi mengharuskan saya bolak-balik
Bekasi-Solo-Bekasi dan itu merupakan bukan jarak yang dekat. Namun beberapa
bulan dan beberapa tahun mendiami kota yang unik ini. Saya malah merasa
bersyukur sekali saya bisa tinggal di kota ini.
beberapa sudut kota Solo
Patung Slamet Riyadi yang menjadi Icon kota Solo
istilahnya MONASnya kota Solo maybe?
foto: dokumentasi pribadi
foto di kawasan Ngarsopuro
jika sabtu malam kawasan ini disulap menjadi kawasan pasar malam
foto: dokumentasi pribadi
WAINI
belum sah kalo ke Solo klo belum ke Ngarsopuro
HAHAHAHAH
foto: dokumentasi pribadi
Lalu di awal
tahun 2010, saya berniat untuk menonton hajatan terbesar di kota Solo kala itu,
Solo Batik Carnival. Ini adalah SBC pertama yang saya tonton dan seru sekali! Walaupun
berdesak-desakan di sepanjang jalan Slamet Riyadi sampai di Gladak, namun hal
itu tidak menyurutkan saya untuk menonton acara langka yang gak disemua daerah
ada. Walaupun harus pulang dengen ngeteng angkot karena ga ada bis yang lewat
di malam hari, tapi rasa puas menonton SBC terbayar sudah walaupun keesokan
harinya saya harus UAS, haahhhaa.
Bicara mengenai
event, saya termasuk penduduk pendatang yang loyal tapi kadang suka kurang
ajar. Kenapa begitu? Karena saya cuma datang ke event kota Solo yang gratis
alias gak berbayar. HAHAHAHAH, maklum yah nasib mahasiswa rantau kere kayak
gini harus pinter-pinter mengelola keuangan dan budget agar tidak deficit. Salah
satu event terbaik yang pernah saya tonton di kota Solo adalah MATAH ATI. Walaupun
dapet tiket gratisan dan duduk lesehan, saya merasa acara yang berskala
internasional ini patut diapresiasi dan harus sering-sering aja ada
pertunjukkan yang mahadahsyat dengan lakon cerita seputar sejarah kota Solo. Btw,
saya nyari tiket gratisannya juga gak gampang karena harus cari info kesana
kemari dan Alhamdulillah akhirnya dapet tiket juga walaupun harus jauh-jauh
ngantri dan nyamperin ke markasnya Rumah Blogger Solo. Selama acara
berlangsung, saya yang datang sendiri dan terpisah dengan teman-teman saya,
merasa ini adalah event yang patut dihargai. Karena efek, panggung, tata
cahaya, sound, dan semua aspek yang mendukung dalam kemegahan MATAH ATI ini
bakalan kita inget terus. Gak nyesel deh nonton Matah Ati walaupun hanya dengan
duduk lesehan beramai-ramai di area Lapangan Keraton Mangkunegaran.
Dan event
selanjutnya yang menurut saya terbaik selama saya ada ada di Solo adalah, SIPA
Solo International Performing Arts yang merupakan event tahunan di kota Solo. Walaupun
saya hanya hadir di SIPA 2012, tapi kemeriahan SIPA tahun kemarin masih saya
rasakan hingga sekarang karena pengisi acaranya yang seru-seru. SIPA yang
diadakan 3 hari berturut-turut dan
dengan pengisi acara yang berbeda-beda dari tiap Negara dan daerah, membuat
saya semakin cinta dengan kota Solo karena bisa membuat event semegah ini dan
sekali lagi GRATIS. PUJI ALLAH SWT, PUJI KOTA SOLO YANG BERHAMBURAN EVENT-EVENT
BUDAYA GRATIS. Tau aja klo kita-kita ini mahasiswi pecinta gratisan. Hahahaha. Pengisi
acara SIPA 2012 di hari kedua ada Sudjiwo Tedjo dan seketika saya langsung
jatuh hati dengan beliau. Kapan lagi bisa tereak dan misuh-misuh ngomong JANCUK
ditengah-tengah lapangan Mangkunegaran ramai-ramai bersama warga SOLO?? HAAHAHAHA. Sungguh
pengalaman yang seru dan gak bakalan saya lupain.
Bicara tentang
Solo, gak hanya tentang event-event kebudayaannya saja yang bisa dinikmati
disini. Kulinernya pun oke punya, belum singgah ke Solo klo belum nyobain
Tengkleng Pasar Klewer, Serabi Notosuman, Ayam Goreng Tulang Lunak, Selat Mbak
Lies, Bakso Alex, Pecel Ndeso, Soto Triwindu, Timlo Sastro, dan masih banyak
kuliner lainnya. Saya sebagai mahasiswa rantau, emang jarang sih kulineran
dengan porsi kelas berat, tapi ya sering lah icip-icip ke tempat baru dan
mengunjungi resto atau tempat nongkrong baru di kota Solo. Apalagi yang kurang
coba di kota Solo ini? Hiburan ada tiap minggu, hiburan gratis lagi. Kuliner juga
oke punya. Mungkin kudu beli rumah sekalian di kota Solo biar bisa jadi
penduduk kota Solo sekalian? *eaaaa ngarep tapi ya kali aja kesampean*
Hahahahahahahha,
aduh pokoknya kalo disuruh nulis pesan dan kesan tentang kota Solo ini cuman
bisa bilang AKU TRESNO KARO KOWE (kowe: kota solo, red). Bagaimanapun juga kota
Solo udah jadi bagian yang gak bakalan saya lupakan dalam perjalanan hidup saya
walaupun cuman seperempat tahun dari total usia saya (coba itung udah berapa tahun
tepatnya saya disini?) hahahaha. Penduduknya, lingkungannya, kebudayaannya, kulinernya,
pariwisatanya, ceritanya, semua-muanya yang ada di Solo pasti ngangeni. Karena emang
Solo ngangeni sih. Gak ada macet-macet tuh kayak di kota besar lainnya, mau
kemana aja cepet tinggal wes-ewes-ewes tau-tau udah nyampe aja ditempat tujuan.
Mau destinasi liburan di kota Solo juga banyak hotel dan penginapan mulai dari
yang mahal dan murah. Mau plesiran sebagai backpacker pengeretan juga bisa. Mau
akses ke kota lainnya juga bisa dari kota Solo. Apalagi yang kamu harapin dari
kota Solo? Toh semuanya sudah ada dan tinggal gimana cara kita menikmatinya.
Bagaimanapun
juga, saya akan selalu cinta Solo apapun kondisinya. Semoga kota Solo semakin
berkembang namun tidak tergerus dengan pembangunan dan modernisasi yang kian
memudarkan semangat kebudayaan.
Hello, saya follower baru kamu. Jadi pengen ke solo deh gara-gara baca postingan ini :D domisili bekasi kan? sama dong. Bedanya saya belom pernah ke solo *curhat. Haha salam kenal :)
ReplyDeleteWah iya makasih aku juga orang bekasi :D kapan-kapan main ke solo aja, seru kok disini hehehe salam kenal juga :)
ReplyDeletejadi, mahasiswa atau mahasiswi? :p
ReplyDeleteeh cuma mau koreksi dikit nih, kirab 1 Sura itu bukan untuk memperingati tahun baru Islam, tapi tahun Jawa. karena sama-sama mengacu kepada perhitungan bulan, jadi emang barengan, namun beda. Kalau Islam, tahun ini Muharram 1435 H, kalau Jawa tahun ini Suro 1947. Dan yang diperingati di kraton itu Suro bukan Muharram.
ReplyDelete