Thursday, November 21, 2013

AKU DAN SOLO

Assalamualaikum.
Bagi pengunjung blog saya yang mungkin baru bergabung lalu tersesat dan tak tau arah jalan pulang di blog ini, perkenalkan saya yang punya blog ini. Nama saya Hapsari Pradipta, mahasiswa yang hampir sarjana dan berdomisili di kota Solo alias Surakarta. Asli saya dari Bekasi dan kali ini saya mau cerita pengalaman, kesan, dan memori saya selama empat tahun meninggalkan kota kelahiran untuk merantau ke kota budaya Solo ini.

Di awal perjumpaan saya dengan kota Solo, yang terbersit di pikiran saya pertama kali adalah “buset Solo jauh banget, udah gitu panas banget lagi”. Emang bener sih, keadaan saya yang tinggal di Bekasi mengharuskan saya bolak-balik Bekasi-Solo-Bekasi dan itu merupakan bukan jarak yang dekat. Namun beberapa bulan dan beberapa tahun mendiami kota yang unik ini. Saya malah merasa bersyukur sekali saya bisa tinggal di kota ini.

beberapa sudut kota Solo
 Patung Slamet Riyadi yang menjadi Icon kota Solo
istilahnya MONASnya kota Solo maybe?
foto: dokumentasi pribadi

 
foto di kawasan Ngarsopuro
jika sabtu malam kawasan ini disulap menjadi kawasan pasar malam
foto: dokumentasi pribadi

 
 WAINI
belum sah kalo ke Solo klo belum ke Ngarsopuro
HAHAHAHAH
foto: dokumentasi pribadi

Kenapa saya bisa bilang begitu ? karena banyak cerita kehidupan yang menarik di kota yang dijuluki The Spirit of Java ini. Dulu, di akhir tahun 2009 dimana saya pertama kali menginjakkan kaki di kota Solo, saya selalu merasa Solo kok gini-gini aja. Ga ada hiburan kayak di kota besar, mall pun hanya ada beberapa dan gak semegah di kota metropolitan. Namun, semakin kesini, saya malah enjoy untuk menikmati event-event kebudayaan di kota Solo. Masih saya ingat pertama kali saya menonton acara Kirab malam 1 Suro dalam rangka tahun baru islam. Kala itu saya belum pernah mengikuti prosesi acara itu sama sekali dan hanya tahu liputan-liputannya di televisi. Setelah merasakan sendiri sensasi menonton kebo bule yang dinamai Ki Slamet (bener gak ya?) saya jadi tahu dan mengerti kegiatan kirab yang sangat sakral ini.

Lalu di awal tahun 2010, saya berniat untuk menonton hajatan terbesar di kota Solo kala itu, Solo Batik Carnival. Ini adalah SBC pertama yang saya tonton dan seru sekali! Walaupun berdesak-desakan di sepanjang jalan Slamet Riyadi sampai di Gladak, namun hal itu tidak menyurutkan saya untuk menonton acara langka yang gak disemua daerah ada. Walaupun harus pulang dengen ngeteng angkot karena ga ada bis yang lewat di malam hari, tapi rasa puas menonton SBC terbayar sudah walaupun keesokan harinya saya harus UAS, haahhhaa. 

 SBC tahun 2012 yg diadakan di malam hari
foto: dokumentasi pribadi

foto: dokumentasi pribadi
Bicara mengenai event, saya termasuk penduduk pendatang yang loyal tapi kadang suka kurang ajar. Kenapa begitu? Karena saya cuma datang ke event kota Solo yang gratis alias gak berbayar. HAHAHAHAH, maklum yah nasib mahasiswa rantau kere kayak gini harus pinter-pinter mengelola keuangan dan budget agar tidak deficit. Salah satu event terbaik yang pernah saya tonton di kota Solo adalah MATAH ATI. Walaupun dapet tiket gratisan dan duduk lesehan, saya merasa acara yang berskala internasional ini patut diapresiasi dan harus sering-sering aja ada pertunjukkan yang mahadahsyat dengan lakon cerita seputar sejarah kota Solo. Btw, saya nyari tiket gratisannya juga gak gampang karena harus cari info kesana kemari dan Alhamdulillah akhirnya dapet tiket juga walaupun harus jauh-jauh ngantri dan nyamperin ke markasnya Rumah Blogger Solo. Selama acara berlangsung, saya yang datang sendiri dan terpisah dengan teman-teman saya, merasa ini adalah event yang patut dihargai. Karena efek, panggung, tata cahaya, sound, dan semua aspek yang mendukung dalam kemegahan MATAH ATI ini bakalan kita inget terus. Gak nyesel deh nonton Matah Ati walaupun hanya dengan duduk lesehan beramai-ramai di area Lapangan Keraton  Mangkunegaran.
tiket borongan pertunjukan MATAH ATI yang gratisan :p
foto: dokumentasi pribadi

Dan event selanjutnya yang menurut saya terbaik selama saya ada ada di Solo adalah, SIPA Solo International Performing Arts yang merupakan event tahunan di kota Solo. Walaupun saya hanya hadir di SIPA 2012, tapi kemeriahan SIPA tahun kemarin masih saya rasakan hingga sekarang karena pengisi acaranya yang seru-seru. SIPA yang diadakan 3 hari berturut-turut  dan dengan pengisi acara yang berbeda-beda dari tiap Negara dan daerah, membuat saya semakin cinta dengan kota Solo karena bisa membuat event semegah ini dan sekali lagi GRATIS. PUJI ALLAH SWT, PUJI KOTA SOLO YANG BERHAMBURAN EVENT-EVENT BUDAYA GRATIS. Tau aja klo kita-kita ini mahasiswi pecinta gratisan. Hahahaha. Pengisi acara SIPA 2012 di hari kedua ada Sudjiwo Tedjo dan seketika saya langsung jatuh hati dengan beliau. Kapan lagi bisa tereak dan misuh-misuh ngomong JANCUK ditengah-tengah lapangan Mangkunegaran  ramai-ramai bersama warga SOLO?? HAAHAHAHA. Sungguh pengalaman yang seru dan gak bakalan saya lupain.

beberapa yang sempat diabadikan saat acara Kirab di Kota Solo tahun 2012 
 

 foto: dokumentasi pribadi

Bicara tentang Solo, gak hanya tentang event-event kebudayaannya saja yang bisa dinikmati disini. Kulinernya pun oke punya, belum singgah ke Solo klo belum nyobain Tengkleng Pasar Klewer, Serabi Notosuman, Ayam Goreng Tulang Lunak, Selat Mbak Lies, Bakso Alex, Pecel Ndeso, Soto Triwindu, Timlo Sastro, dan masih banyak kuliner lainnya. Saya sebagai mahasiswa rantau, emang jarang sih kulineran dengan porsi kelas berat, tapi ya sering lah icip-icip ke tempat baru dan mengunjungi resto atau tempat nongkrong baru di kota Solo. Apalagi yang kurang coba di kota Solo ini? Hiburan ada tiap minggu, hiburan gratis lagi. Kuliner juga oke punya. Mungkin kudu beli rumah sekalian di kota Solo biar bisa jadi penduduk kota Solo sekalian? *eaaaa ngarep tapi ya kali aja kesampean*

Hahahahahahahha, aduh pokoknya kalo disuruh nulis pesan dan kesan tentang kota Solo ini cuman bisa bilang AKU TRESNO KARO KOWE (kowe: kota solo, red). Bagaimanapun juga kota Solo udah jadi bagian yang gak bakalan saya lupakan dalam perjalanan hidup saya walaupun cuman seperempat tahun dari total usia saya (coba itung udah berapa tahun tepatnya saya disini?) hahahaha. Penduduknya, lingkungannya, kebudayaannya, kulinernya, pariwisatanya, ceritanya, semua-muanya yang ada di Solo pasti ngangeni. Karena emang Solo ngangeni sih. Gak ada macet-macet tuh kayak di kota besar lainnya, mau kemana aja cepet tinggal wes-ewes-ewes tau-tau udah nyampe aja ditempat tujuan. Mau destinasi liburan di kota Solo juga banyak hotel dan penginapan mulai dari yang mahal dan murah. Mau plesiran sebagai backpacker pengeretan juga bisa. Mau akses ke kota lainnya juga bisa dari kota Solo. Apalagi yang kamu harapin dari kota Solo? Toh semuanya sudah ada dan tinggal gimana cara kita menikmatinya.

Bagaimanapun juga, saya akan selalu cinta Solo apapun kondisinya. Semoga kota Solo semakin berkembang namun tidak tergerus dengan pembangunan dan modernisasi yang kian memudarkan semangat kebudayaan. 

Kontes Tulisan Tentang Solo                     

4 comments:

  1. Hello, saya follower baru kamu. Jadi pengen ke solo deh gara-gara baca postingan ini :D domisili bekasi kan? sama dong. Bedanya saya belom pernah ke solo *curhat. Haha salam kenal :)

    ReplyDelete
  2. Wah iya makasih aku juga orang bekasi :D kapan-kapan main ke solo aja, seru kok disini hehehe salam kenal juga :)

    ReplyDelete
  3. jadi, mahasiswa atau mahasiswi? :p

    ReplyDelete
  4. eh cuma mau koreksi dikit nih, kirab 1 Sura itu bukan untuk memperingati tahun baru Islam, tapi tahun Jawa. karena sama-sama mengacu kepada perhitungan bulan, jadi emang barengan, namun beda. Kalau Islam, tahun ini Muharram 1435 H, kalau Jawa tahun ini Suro 1947. Dan yang diperingati di kraton itu Suro bukan Muharram.

    ReplyDelete

orang ngebacot