Saturday, September 21, 2013

#PeopleAroundUs 11

Masih belom percaya aja sampe sekarang kok ada aja orang kayak gitu, itu orang kelainan jiwa apa lagi kerasukan HAH ? oke skip aja dah intronya kaga jelas gini, hahahaha =_= EH TAU GAK SIHHHHH LOOOOHHH. Masa ogut jadi tempat pembuangan akhir, lah dikira TPA Bantergebang apah, SKIP PART.2
***

Masuk ke #PeopleAroundUs 11 tapi lagi males cerita orang, mau nyeritain harta satu-satunya yang saya miliki aja, namanya SEPEDA. MUEEHEHEH. Alkisah ceritanya ada mahasiswi kegirangan yang baru dibeliin sepeda di penghujung usianya yang ke-20, *bener gak yeh*. Trus berhubung dari kecil tuh anak gadis ga bisa naik sepeda, jadi di usia yang terlampau telat ini dia sekuat tenaga berusaha buat belajar sepeda sendiri tanpa dibantuin orang lain. Perlahan-lahan saat waktu senggang, kala liburan masa kuliah digunakanlah waktu yang berharga itu buat naik sepeda. Dan walaupun perjalanannya masih pendek, si gadis ini udah bisa mulai mengayuh sepeda juga walopun belom jago-jago amat, belok kiri kanan aja masih kaku dan belom bisa menyeimbangkan diri sesuai wajarnya orang yang naik sepeda. 

Di lain waktu, tiba-tiba sepeda sudah dikirim ke perantauan tempat anak gadis tersebut menimba ilmu. Betapa senangnya hati si gadis, walaupun masih bingung juga bakalan diapain ini sepeda pas nyampe di tanah yang berbeda ini. Hari demi hari, waktu demi waktu... sepeda tak bernyawa ini pun dipakai untuk mengelilingi kisah hidup sang gadis. Sepeda ini menjadi saksi bisu kesuraman, keceriaan, kebahagiaan, dan kesemua hal yang terjadi selama beberapa tahun belakang dari sang gadis ini. Dari sepeda ini, tercipta ribuan kisah yang telah lama berlalu dan masih bisa selalu dikenang. Kisah yang sudah terlalu lama ditutup dan kisah yang terlalu manis untuk dilupakan. Sempat setahun lamanya sang sepeda diistirahatkan tak berdaya di gudang karena keadaan sang gadis yang tak memungkinkan untuk mengayuhnya. Kini sang gadis pun mulai rindu untuk bermain dengan sahabatnya yang paling setia ini walaupun tak bisa bicara dan tak bernyawa...

Lalu, jika ia mulai rindu dengan sang sepeda ini,, kisah apalagi yang kira-kira akan ditorehkan selama mengayuh pedal oleh sang gadis? tidak ada yang tahu. Bahkan sang empunya sepeda pun masih enggan mengayuh sepeda karena trauma akan hal-hal yang telah dilewati sebelumnya. Bukan, bukan hal yang membahayakan, namun belum cukup mental untuk melewati kerasnya jalan raya dan bersaing dengan kendaraan-kendaraan jumbo yang kuotanya melebih muatan sepeda ini. Lantas apa yang seharusnya dilakukan agar semangat mengayuh sepeda ini kembali muncul ? dulu sang gadis sering berkelana membunuh waktu dengan bersepeda bersama kawan-kawannya, namun kini perlahan-lahan yang menemani untuk mengayuh pun gugur walaupun masih bersisa beberapa insan yang mungkin mau diajak berkelana. Sendirian adalah hal yang biasa dan paling bisa dinikmati ketika mengayuh sepeda ini. Sang gadis bisa berkhayal, berilusi, berekspektasi, dan macam-macam delusi fiktif lainnya yang bisa dilakukan sembari mengayuh sepeda. Kebanyakan hal intim dengan sepeda ini dilakukan saat mengayuh sepeda di malam hari. Hanya angin dan bisikan bulan yang menemani dua sejoli yang sedang mengarungi kota yang sepi dan sunyi ini di malam yang kelam.

Berbicara dengan sepeda seakan-akan menjadi suatu therapy yang bisa dilakukan saat tak ada yang bisa diajak dengan perlahan. Berbicara apa adanya, tanpa jeda, tanpa dusta, tanpa petikan kata-kata yang bermakna ganda, adalah suatu kepuasan sendiri saat dilakukan ketika bercumbu dengan kayuhan sepeda ini. Bilang saja ini suatu hobby yang bisa dilakukan siapa saja, walaupun medianya berbeda. Tapi ini seru ! silahkan dicoba kapan-kapan jika kalian sudah bosan berbicara dengan makhluk yang bisa mengelak pembicaraan kalian. APALAGI YA ? semoga kayuhan-kayuhan tak akan berhenti sampai kapanpun, karena kita berdua punya cerita yang tak bisa dipisahkan oleh apapun. hehehehe

 cerita kita
tentang sepeda
mari berwisata
:DDDDD


No comments:

Post a Comment

orang ngebacot