Saturday, April 5, 2014

MENOLAK LUPA

Ada saat dimana pada suatu malam, kamu merasakan kegelisahan yang amat sangat meresahkan dada sampai-sampai untuk memejamkan mata saja susah. Niat mau tidur pun enyah sudah karena faktor gelisah itu sangat kuat dan ga bisa diredam. Lalu pada akhirnya kamu pun teringat betapa besar dan banyak pengorbananmu selama ini demi mencapai kehidupan yang bahagia. Sayangnya gak semua orang bisa selalu ada disampingmu, ada kalanya mereka pun harus memilih prioritas mana yang harus diambil selain menjadi orang yang selalu siap sedia disampingmu. Kemudian kamu pun tersadar bahwa menjalani hidup seperti ini tidaklah mudah, kamu kira kamu akan menemukan sosok teman hidup sejati yang dapat kamu temui kapan saja, kamu kira kamu akan menemukan teman yang selalu siap sedia mendengar keluh kesahmu kapan saja, kamu kira kamu akan menemukan teman yang selalu siap membantumu walaupun kerasnya permintaanmu. Semua hanyalah perkiraan.

Pada akhirnya kepada tulisan inilah kamu mengadu selain kepada sang maha pencipta. Betapa kecewa dan merasa tak ada gunanya juga mengadu kepada sebuah atau sesosok makhluk ciptaan tuhan yang kamu kira akan menjadi teman hidupmu. Kemudian, kamu pun menghitung berapa lama sisa waktu yang diberikan oleh pencipta dalam hidupmu. Tentu kamu tak dapat menjawab berapa lama, tapi yang jelas kamu bisa memprediksi berapa lama waktu rata-rata yang kamu habiskan bersama orang-orang yang kamu sayangi disekitarmu. Hanya beberapa persen dari hidupmu, sedangkan sisanya kamu habiskan untuk kepuasan dirimu sendiri. Mungkin tiap orang berbeda, namun berdasarkan pengalaman yang saya alami, pelajaran yang paling berharga dalam hidup adalah menghargai waktu. Didunia ini hal yang paling mahal adalah waktu, karena waktu tidak bisa dibeli. Mau mencoba memutar dan memundurkan waktu? emangnya kamu tuhan? maka dari itu hargailah sedikit waktumu dan gunakan sebaik-baiknya sisa waktu yang ada dalam hidupmu. Bahagiakan orang-orang disekitarmu karena jika kamu melalaikan kewajibanmu, keadaan ga akan bisa diubah apalagi dimundurin.

Tulisan ini hanya sekedar untuk melepaskan pikiran saja karena beberapa malam yang lalu saya sempat kepikiran dan ga bisa tidur karena memikirkan hal yang sebenarnya bisa saya lupakan dengan mudah. Namun pada akhirnya, ketegaran hati seorang wanita adalah saat dimana ia bisa merelakan kehidupannya berjalan tidak sesuai dengan rencana dan tidak sesuai harapannya. Semua orang bisa bermimpi dan berharap tapi tidak semua mimpi dan harapan itu dapat dilakukan didunia nyata. Kepada semua insan didunia ini, mari sayangi orang-orang yang telah membahagiakanmu. Jangan sia-siakan mereka, sebab kita tidak akan tahu berapa lama lagi kita dapat membahagiakan mereka. 

berbahayakah saya terhadapmu?
itu semua tergantung sikapmu terhadap saya

2 comments:

  1. Kenyataan yang pahit yang harus selalu siap kita hadapi adalah waktu akan terus berjalan ke depan. Datang (dan pergi) sesukanya. Di dalamnya akan ada yang tetap tinggal, ada yang datang, dan bakalan ada yang pergi.
    *saya merasa sangat melankolis sekarang*

    ReplyDelete
  2. hehehe, bener banget tapi jangan ampe keterusan melankolisnya. Ayok semangat \:D/

    ReplyDelete

orang ngebacot