Klo kata orang sih tanggal 22 Desember itu Hari Ibu. Oke berhubung mau ikutan euphoria ini sekaligus untuk menjadi salah satu dedikasi saya kepada ibu saya tercinta. Maka saya mau berceloteh sepatah atau beberapa patah kata yang mungkin terdengar biasa namun terasa luar biasa di hati saya….
Terima kasih Ibu. Karena engkau, aku bisa membaca di usia keemasanku. Dengan segenap hati engkau menyempatkan diri di tengah kesibukanmu untuk mengajariku membaca walaupun aku bukan anak yang cerdas. Walau bagaimanapun, engkau telah berjasa bagiku Bu
Terima kasih Ibu. Engkau telah rela meluangkan waktumu untuk melahirkanku di tengah kondisi yang serba mendadak. Engkau bercerita padaku bahwasanya ketika engkau melahirkanku, engkau beserta anggota keluarga yang lain sedang bertamasya keliling Monas di hari minggu. Dan tiba-tiba diriku pun bergejolak ingin segera menyapa dunia. engkau pun tahu waktu itu aku adalah anak yang ditunggu-tunggu karena kedua kakak-ku laki-laki, dan ketika engkau mendapatkan anak perempuan, sungguh bahagia keluarga kita
Terima kasih Ibu. Engkau mengajarkanku untuk selalu ingat kepada Allah SWT. Walaupun kau tidak mengajariku mengaji, tapi aku senang sekali bisa belajar sholat dan mengaji di TPA terdekat. Hal itu takkan kulupakan, setiap sore saat aku baru bangun dari tidur siang. Engkau selalu menyuruhku untuk belajar mengaji, untuk berdoa dan agar aku bisa mengenal siapa penciptaku dan seluruh isi alam raya ini. Walaupun begitu, engkau mengamalkan nilai-nilai agama yang tidak bisa aku dapatkan di dunia luar Bu.
Terima kasih Ibu. Engkau mengantarku ke tempat yang pertama kali akan menjadi wadah untuk mencapai cita-citaku. Walaupun jarak rumah dan Taman Kanak-Kanak tidak seberapa jauh, dan engkau sibuk dengan pekerjaanmu, tapi engkau masih menyempatkan diri untuk mengantarku dan membawakanku makanan kesukaanku setiap aku berangkat menuntut ilmu di TK. Aku ingat sekali kita pulang bersama sepulang dari TK naik becak sampai rumah. Sungguh memori yang masih manis sekali untuk diingat Bu.
Terima kasih Ibu. Engkau selalu perhatian padaku bagaimanapun kondisiku. Beberapa tahun aku sekolah mulai dari SD, SMP, SMA semuanya setiap ingin berangkat sekolah pasti engkau menitipkan bekal untuk aku makan di sekolah nanti. Aku selalu suka setiap ibu membelikanku kotak bekal makanan baru. Walaupun kotak makankku berbeda-beda tiap jaman, tapi aku selalu suka setiap engkau memberiku bekal makanan favoritku yaitu nasi dan telor dadar :D. entah itu masakan si mbak ataupun masakanmu bu, aku selalu suka. Tak lupa juga aku selalu meminum susu milo buatanmu setiap mau berangkat sekolah yang kadang bikin aku mules dan menyebabkan aku telat berangkat ke sekolah.
Terima kasih Ibu. Ketika aku menangis karena berkelahi dengan kakakku, engkau selalu membelaku walaupun kadang aku yang salah. Setiap menangis karena bentrok dengan kakakku, aku selalu mengurung diri di kamar dan menangis sekejer-kejernya sampai aku puas dan aku lega atas kekesalanku. Ketika aku menangis dan emosiku belum tenang, engkau selalu datang menghampiriku di tempat tidurku dan mengelus-elus rambutku. Berharap agar aku bisa berhenti menangis dan memaafkan kesalahan yang diperbuat oleh kakakku. Aku tahu dari hati yang paling dalam bahwa engkau sangat sayang padaku Bu. Kini elusan di rambutku jarang ku dapatkan lagi, aku sudah dewasa dan aku sudah tidak ada dirumah lagi karena aku merantau jauh ke daerah orang. aku sangat merindukan belaian rambut dari Ibu.
Terima kasih Ibu. Sekarang aku menuntut ilmu di tempat yang jauh dari tempat tinggalku sedari kecil. Setiap beberapa hari sekali engkau selalu menelponku untuk sekedar menanyakan kabarku dan menanyakan tetek bengek lainnya yang kadang aku rindukan. Aku juga terkadang bertanya bagaimana kabar dirumah. Bagaimana keadaan bapak dan kedua saudaraku. Aku sangat senang sekali jika engkau menghampiriku ke tempat yang sekarang aku tinggali. Karena aku pasti tidak sempat untuk sering-sering pulang ke rumah. Terima kasih engkau telah menyempatkan waktumu untuk sekedar menjengukku dan melepas rindu padaku Bu.
Terima kasih Ibu. Engkau selalu sepemikiran denganku, kadang aku tak ingin memaksakan kehendak bapakku dan engkau selalu membela keyakinanku dan mempertahankan pendirianku. Engkau adalah pahlawan bagiku di setiap kesempatan. Dan engkau adalah salah satu mutiara cinta kasih sayang terbesar yang aku punya di dunia ini Bu.
Terima kasih Ibu. Walaupun setiap lebaran aku berucap kata-kata maaf yang sama, namun sesungguhnya aku ingin sekali meminta maaf yang sebesar-besarnya padamu atas segala kesalahan dan dosa-dosa yang telah aku perbuat padamu. Jika bisa menebus semua kesalahanku dengan mencium telapak kakimu pun akan aku jalani, karena aku tahu ridhomu adalah ridho-Nya pula. Maafkan aku yang tidak bisa berkata-kata langsung jika ingin meminta maaf atau sekedar mengutarakan pendapatku. Maafkan aku pula yang kadang terlalu tertutup untuk menceritakan keadaan dan masalahku. Ini semata-mata agar dirimu tenang dan tak terbawa pikiran yang kadang bisa membuat darah tinggimu kambuh. Aku tidak ingin membuatmu kepikiran hal yang semestinya tidak kamu pikirkan Bu.
Terima kasih Ibu. Aku tidak bisa berkata banyak akan semua jasa yang telah engkau berikan padaku. Baik yang terlihat maupun yang hanya bisa dirasakan dalam hati, ini semua terpatri erat di hati dan pikiranku Bu. Terima kasih atas karunia yang telah engkau berikan padaku, terima kasih atas jasamu yang telah membuatku ada di dunia ini, terima kasih atas semua kebaikan yang telah engkau berikan padaku, terima kasih atas segala kemarahan-kekesalan-kekecewaanmu padaku yang membuat diriku sadar akan kesalahan dan kekuranganku yang membuatku berpikir lebih matang dan bisa mengintrospeksi diriku, terima kasih atas segalanya Bu. YOU ARE MY EVERYTHING !!!
Tulisan ini saya dedikasikan kepada Ibu saya tercinta
Mamah… istri dari Bapak.. Ibu dari saya, Mas Imo, dan Mas Iyo
Selamat Hari Ibu
Surakarta - Bekasi 2011