Setiap
manusia pasti punya mimpi, entah mimpi yang akan atau sudah dicapai. Lantas apa
mimpimu ?
Pertanyaan
yang sering terlintas di pikiran namun saya belum menemukan jawaban yang pasti.
Dimana banyak remaja seusia saya sudah menggapai mimpinya dengan menjadi pribadi yang
bermanfaat untuk lingkungan di sekitarnya, atau dengan menjadi kebanggaan
orangtuanya. Sedangkan saya ? masih berada di garis yang berwarna abu-abu,
meskipun saya tau saya bisa mencapai garis putih atau hitam sekalipun, namun
nampaknya saya terlalu bermain aman sehingga impian yang ingin saya wujudkan
belum sebesar apa yang saya idam-idamkan. Padahal banyak sekali mimpi yang ingin saya raih walaupun saya belum tau
bagaimana dan kapan mimpi saya ini akan tercapai. Misalnya menjadi wirausaha
muda dengan memiliki projek clothing ataupun dagang apa saja yang penting
massal dengan mempekerjakan ratusan bahkan ribuan orang sebagai pekerja lalu
saya tinggal leha-leha menikmati hasil jerih payah saya. Lalu mimpi yang
kemudian ingin saya raih selanjutnya adalah berjalan-jalan atau travelling ke
luar negeri dengan biaya nol, alias dibayari. Entah saya bekerja dengan
perusahaan penerbangan, bekerja sebagai jurnalis pariwisata, atau sebagai
auditor di perusahaan asing :p
Yang paling
saya inginkan saat ini ya lulus kuliah dulu. Selanjutnya sebelum saya
melaksanakan travelling ke luar negeri, saya akan merasa berdosa dan tidak
berkeprimerdekaan sebagai rakyat Indonesia jika saya belum menyentuh tanah
Lombok dimana ada Gili Trawangan,lalu ke Bali, Malang, Sempu, Karimun Jawa,
Bromo, Bangka Belitung,Raja Ampat, Dieng, Bunaken, dan seluruh wilayah
Indonesia yang kaya akan keanekaragaman wisata, budaya, dan keindahan alamnya.
Saya adalah pencinta alam. Dari alam kembali ke alam. Walaupun track record saya
sebagai traveller belum seberapa daripada sahabat-sahabat kita yang rutin tiap
bulan manjat gunung atau bepergian ke pulau-pulau terpencil, namun saya yakin
saya bisa mengelilingi seluruh kepulauan yang ada di Indonesia dan suatu saat
saya akan khatam dan hapal hal-hal apa saja yang saya temukan di setiap tempat
yang saya kunjungi. Saya bukanlah anak pecinta alam atau mapala atau apalah itu
yang suka manjat-manjat gunung, tapi saya hanya penikmat alam dan menghargai
ciptaan Yang Kuasa dengan menikmati ciptaanNya dengan segala kemampuan yang
saya punya.
Saya tau
kemampuan saya terbatas dan mungkin saja saya tidak segesit teman-teman pecinta
alam, namun saya tau kalau saya mampu dan saya yakin saya bisa menaklukan alam
walaupun medan yang harus ditempuh cukup berbahaya dan mempertaruhkan nyawa.
Saya belum pernah manjat gunung seperti teman-teman pendaki yang memakai sepatu
gunung, memakai carrier, membawa tenda, dan membawa bekal seadanya untuk
menempuh perjalanan menuju ke suatu puncak gunung. Namun saya pernah naik
gunung saat ada acara di tawangmangu, bermain sungai disana, melakukan studi selama
beberapa hari ke daerah baduy dengan melewati beberapa puncak gunung dan medan
yang susahnya minta ampun dengan hanya bertumpu pada kedua kaki saya, karena
saya ingat di perjalanan menuju baduy itu medannya bagaikan mimpi buruk
sedangkan teman-teman sekelompok saya tidak ada yang bisa diandalkan walaupun
juga banyak laki-laki yang seharusnya menjaga para perempuan. Saya sudah
mandiri saat itu, dan saya dengan percaya diri berjalan walaupun anggota
kelompok saya yang lain entah dimana rimbanya. Mungkin saya sombong, jalan
duluan dan meninggalkan teman-teman saya dibelakang. Bodo amat! Saat itu yang
saya pikirkan hanyalah keselamatan diri saya sendiri. Mungkin jika prinsip bodo
amat ini saya terapkan saat mendaki gunung dan saya mengikuti organisasi pencinta alam, saya
sudah dipecat dari tahap interview karena prinsip bodo amat ini. Hehhehheheheh
~
Saya adalah
orang yang selalu tergesa-gesa dan terburu-buru. Lingkungan membuat saya
menjadi pribadi yang lambat dalam melakukan tindakan, namun cepat dalam
pergerakan fisik. Saya menganggap diri saya atlit jalan cepat karena saya
sangat lihai dalam hal ini. Dengan kebiasaan ngejar angkot saat saya berada di
bangku sekolah dulu dan membuat saya selalu pergi terburu-buru karena mengejar
angkot dengan resiko akan telat sekolah, ternyata ketergesa-gesaan ini terbawa
sampai sekarang yang membuat pergerakan saya menjadi lebih cepat daripada
teman-teman wanita seusia saya yang lemah lembut dan gemulai bagaikan putri
solo. Mungkin saya memang berlebihan, namun hal ini udah turunan dan susah
dikurangi. Anggap saja ini anugerah, dan saya pantas mendapatkan ini dengan
harapan saya akan terbebas dari penyakit-penyakit seperti jantung, hipertensi,
stroke, diabetes, atau ginjal yang mungkin akan menggerogoti masa usia senja
saya nanti.
Saya ga
bakat bicara di depan public, tapi saya bisa menulis apa saja walopun ga
penting sepanjang jalan kenangan dan menghabiskan berlembar-lembar folio untuk
bercerita dunia khayal yang saya sendiri tak mengerti jalan ceritanya. Semoga
apa yang saya tulis disini akan memunculkan jawaban atas pertanyaan saya di
paragraph paling atas di tulisan ini, dan sekiranya ada pihak-pihak yang mau
membantu saya mewujudkan impian bersama-sama, mungkin kita bisa joinan gitu atau
contact saya ke media yang ada disini. Tapi kayaknya ga ada yang tertarik juga
sih, hehhehe.
Oke sekian
laporan hari ini.
Salam anak
seribu pulau =D
No comments:
Post a Comment
orang ngebacot